Kita pasti sudah sering mendengar tentang minyak jelantah
dan bahayanya. Minyak jelantah adalah minyak yang digunakan berulang
kali, sampai-sampai warna minyaknya berubah menjadi hitam. Minyak
jelantah sangat berbahaya sekali bagi kesehatan. Bahkan sekarang ini
minyak jelantah sudah banyak digunakan oleh para pedagang kaki lima
untuk menggoreng daganggannya, seperti pedagang pecel lele, pecel ayam
dan pedagang gorengan dan masih banyak lagi.
Untuk membedakan minyak jelantah dengan minyak yang layak dikonsumsi
anda lihat saja pada saat pedagang menggoreng dagangannya, kalau
minyaknya sudah hitam, pasti mereka menggunakan minyak jelantah.
Biasanya para pedagang memperoleh minyak jelantah dari karyawan restoran
siap saji. Karyawan restoran tersebut mengumpulkan minyak jelantah
dalam kaleng, tanpa sepengetahuan pimpinannya. Tidak mengherankan kenapa
orang membeli minyak jelantah. Dengan alasan untuk dipakai sendiri,
adapula untuk dijual kembali. Setelah minyak jelantah dikumpulkan,
mereka mengolah minyak jelantah dengan menggunakan kaporit, Kaporit itu
adalah zat kimia yang berfungsi untuk membersihkan air dan memutihkan
pakaian, dengan mencampurkan kaporit ke minyak jelantah, akan membuat
minyak jelantah menjadi bening.
Menurut dr. Nani Leksokumoro, MS, Sp. GK, dokter ahli klinik dari Rumah
sakit Grha Kedoya, Jakarta. Mengatakan penggunaan minyak jelantah jelas
sangat tidak baik untuk kesehatan. Seharusnya minyak goreng yang
digunakan untuk menggoreng ikan atau makanan yang lainnnya tidak boleh
melebihi sampai tiga kali penggorengan. Karena setiap dipakai minyak
akan mengalami kekuranggan mutu,
Kadar lemak tak jenuh dan Vitamin A, D, E, dan K yang terdapat di minyak
semakin lama akan semakin berkurang.Dan yang tersisa tinggal asam lemak
jenuh yang dapat menyebabkan penyakit seperti jantung koroner dan stroke.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa minyak jelantah mengandung senyawa
karsinogenik yang dapat menyebabkan penyakit kanker. Makanya kita
sebaiknya ebih berhati-hati dalam membeli.
Berikut ini ada beberapa tips yang perlu anda perhatikan sebelum membeli minyak:
- Minyak jelantah warnanya kuning agak kemerah – merahan, sedangkan minyak curah asli berwarna kuning.
- Minyak curah yang berasal dari minyak jelantah agak cair dan tidak kental seperti minyak curah asli.
- Minyak jelantah tidak berbuih, caranya pada saat anda membeli minyak anda kocok – kocok minyak terlebih dahulu, bila terdapat buih-buih berwarna putih maka dapat dipastikan itu minyak curah asli.
- Pada minyak curah jelantah berbau kurang segar, sedangkan pada minyak curah asli tidak berbau sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar